Dalam unggahan di Instagram @annisayudhoyono, Annisa Pohan menuliskan bahwa ia dan seluruh kader Partai Demokrat menjadi saksi langsung atas apa yang terjadi.
Namun, mereka memilih tak membukanya ke publik karena menjaga etika dan kasihan dengan keluarga pihak tersebut.
"Yang malu itu yang sudah berkomitmen kemudian tidak dijalankan," tulis Annisa Pohan.
"Yang malu itu ketika berbohong dengan jelas di depan Pak SBY & AHY langsung," sambungnya.
"Yang malu itu adalah ketika ngomong beretika sedangkan dirinya tidak beretika," pungkasnya.
Annisa Pohan juga mengatakan bahwa jika pihak tersebut terus menyerang dan memutarbalikan fakta, pihaknya tak akan segan membuka kondisi sesungguhnya yang belum diketahui publik.
"Sampaikan kepada semua yg diminta utk menyebarkan fitnah seakan2 kami yg menjadi pihak bersalah," tulis Annisa.
"Saya dan seluruh Kader Partai demokrat menjadi saksi langsung dan masih banyak cerita dan bukti yang kami simpan tidak dibuka ke publik krn menjaga yg namanya 'ETIKA' karena kasihan dengan keluarganya yg mungkin tidak melihat langsung apa yg diucapkan dan dilakukan oleh bapaknya," sambungnya.
"Tapi kalau follower dan buzzer mereka selalu menyerang kami dan memutar balikan fakta menjadi kami yang salah. Jangan kaget kalau kami buka kondisi sesungguhnya yang belum publik ketahui," pungkasnya.
Postingan Annisa tersebut langsung mendapat beragam tanggapan warganet.
Beberapa warganet mendukung pernyataan Annisa, namun ada juga yang meminta agar Annisa tak terpancing provokasi.
Diberitakan sebelumnya, pada akhir Agustus 2023 secara mengejutkan Anies Baswedan mengumumkan menggandeng Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk menjadi calon wakil presidennya.
Cak Imin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju pimpinan Prabowo Subianto.
Pengumuman ini terbilang mengejutkan, pasalnya Anies Baswedan yang memimpin Koalisi Perubahan dan Persatuan diperkirakan dan digadang-gadang akan menggandeng Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai wakilnya.
Pengumuman tersebutu disambut murka pendukung AHY yang kemudian mencap Anies Baswedan sebagai pengkhianat dan pengecut.
Atas keputusan itu, Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan dan bergabung dengan kubu Prabowo Subianto.***
Sumber: ayojakarta